Bitcoin yang akan tersebar dibelantara dunia internet, dibatasi hanya sebanyak 21 juta Bitcoin. Sekitar 11 juta koin sudah dimiliki oleh mereka yang sejak awai bergabung dijaringan Bitcoin, sehingga masih ada 10 juta koin lagi yang bisa ditambang. Mencari Bitcoin ini mirip seperti menambang emas, karena itulah digunakan istilah mining atau menggali untuk menyebut kegiatan mencari Bitcoin. Tentu, kita tidak akan menggunakan cangkul dan palu untuk menambang Bitcoin. Yang dibutuhkan adalah komputer dan koneksi internet untuk mendapatkan Bitcoin.
Bagaimana cara menambang Bitcoin
Pada Sistem Bitcoin, tidak ada komputer pusat yang merekam semua transaksi yang terjadi, dimana komputer tersebut harus dinyalakan secara terus-menerus. Oleh karena itu, sistem Bitcoin menawarkan upah atau pemberian berupa Bitcoin kepada siapa saja yang komputernya mau mencatat semua transaksi.
Catatan ini meliputi:
- Si A yang memberikan Bitcoin nomor seri XYZ ke B
- Si B yang membelanjakan Bitcoin seri XYZ ke C
- Dan seterusnya.
Tentunya tidak semua komputer pencatat transaksi, yang akan diberikan hadiah Bitcoin. Untuk itu, sistem bitcoin melakukan semacam perlombaan agar terdapat satu pemenang yang berhak mendapatkan Bitcoin untuk pencatatan tersebut. Lomba tersebut adalah, semua komputer pencatat transaksi harus mengacak deretan huruf menjadi sebuah angka menggunakan algoritma khusus SHA-256. Deretan huruf yang harus diacak itu terdiri dari kombinasi hash value (huruf acak) dari transaksi Bitcoin sebelumnya, ditambah hash value transaksi Bitcoin terbaru, ditambah nonce (angka acak antara 1-2256), yang akan menghasilkan angka 64 digit. Siapa yang menghasilkan angka dibawah target yang ditetapkan sistem, berhak mendapatkan Bitcoin. Sebaliknya jika menghasilkan angka diatas angka target, tidak berhak mendapatkan Bitcoin, dan akan diberikan nomor lain, proses diatas berulang lagi. Jumlah upah Bitcoin itu sendiri tergantung dari kondisi yang berkembang. Untuk saat ini upah tersebut adalah 25 Bitcoin yang secara otomatis dikeluarkan oleh software Bitcoin setiap 10 menit sekali.
Sekarang telah banyak dijual alat atau software untuk menambah kemampuan algoritma komputer, dari harga jutaan hingga ratusan juta, mulai dari yang berbentuk seperti USB hingga sebesar casing PC. Untuk mendapatkan alat ini dan cara penggunaanya, cukup mencarinya lewat mesin pencari atau melalui forum-forum di internet.
Salah satu contoh alat penambang buatan lokal adalah Red Fury, yang berukuran 6x3 cm dan berbentuk USB. Satu unit Red Fury dijual dengan harga sekitar Rp.1,5 juta. Cara penggunaannya adalah, pertama anda harus mengunduh software bitcoinqt dan meng-install software tersebut ke komputer anda. Lalu anda tinggal masukkan alat penambang 'Red Fury' ke slot USB, dan biarkan komputer anda bekerja 24 jam penuh.
Nilai target adalah suatu angka 256-bit yang dishare oleh semua anggota jaringan Bitcoin. Nilai ini sendiri secara otomatis berubah agar tidak terlalu mudah maupun terlalu sulit dan diharapkan bisa terkalahkan dalam durasi 10 menit (meski kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat).
Kecepatan komputer menjadi penting karena berpengaruh terhadap jumlah angka yang bisa diproses. Ambil contoh, anda memiliki komputer kelas jangkrik yang booting Windows saja bisa sampai 5 menit. Komputer semacam ini tetap bisa memproses mengacak hash dan nonce Bitcoin, namun mungkin hanya satu kombinasi per menit. Sementara komputer teman kamu yang super cepat bisa memproses sampai 100 angka per menit. Artinya, kemungkinan komputer super cepat untuk mendapatkan Bitcoin atau menjadi pemenang, 100x lebih besar dibanding komputer kelas jangkrik tersebut.
Namun, nasib juga berpengaruh di sini. Jika hoki bagus, komputer jangkrik bisa saja memproses satu angka dan langsung di bawah nilai target. Sementara komputer super cepat yang bisa memproses 100 angka, namun tidak ada yang di bawah nilai target.
Spesifikasi “komputer super cepat” juga sudah berubah. Dua tahun lalu, komputer dengan kartu grafis AMD sudah terbilang super cepat. Namun kini hadir komputer jenis ASIC yang tugasnya semata-mata hanya menghitung algoritma SHA-256. Persaingan semakin ketat seiring kepopuleran Bitcoin. Pemilik modal besar semakin bernafsu menggelontorkan dana untuk mendapatkan Bitcoin. Salah satu contohnya adalah Asicminer di Hongkong yang membangun komputer seluas kapal kontainer berisi ratusan blade server.
Meski persaingan kian tajam, masih ada harapan jika kamu berniat mencoba menambang Bitcoin. Kamu bisa bergabung ke mining pool alias layanan yang mengumpulkan kemampuan komputer dari semua orang yang tergabung ke layanan tersebut. Enaknya layanan seperti ini adalah kemampuan komputer kamu digabung dengan komputer orang lain, sehingga kemungkinan menang menjadi lebih besar. Namun imbalan yang didapat juga harus dibagi-bagi, sehingga jangan heran jika kamu cuma mendapatkan 0,000001 BTC per bulan.
Nah sekarang kamu harus menimbang-nimbang, apakah imbalan tersebut sepadan dengan biaya listrik komputer kamu yang nyala terus-terusan, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, ditambah dengan biaya koneksi internet yang kamu keluarkan.
Sistem Bitcoin akan memotong separuh upah pemenang setiap kali tercipta 21 ribu koin. Maksudnya, saat ini upahnya 25 BTC, namun jika suatu hari telah tercipta 21 ribu koin, nilainya turun menjadi 12,5 BTC. Setelah itu menjadi 6,25BTC, 3,125BTC, dan seterusnya. Penurunan upah menjadi 12,5BTC diperkirakan akan terjadi pada tahun 2017. Walaupun upah semakin menurun, nilai Bitcoin kemungkinan akan semakin naik.
Literatur :
- pcplus.co.id
- beritasatu.com
- berbagai sumber